Kecamatan Rote Timur Dijadikan Sentra Garam Nasional

Ahad, 18 Mei 2025 | 17:51:01 WIB
Pemerintah Rote Ndao bersama KKK foto bersama saat meninjau lahan garam potensial di Kecamatan Landu Leko. (Foto istimewa)

Rote, BGNNEWS.CO.ID - Untuk memastikan kesiapan teknis dan pemetaan potensi daerah dalam mendukung pembangunan sentra produksi garam industri, Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, bersama Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Ir Koswara MP sudah melakukan survei lokasi di Kecamatan Rote Timur dan Landu Leko, pada Jumat (16/5/2025). 

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Ir Koswara MP menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya percepatan realisasi program strategis KKP, yang bertujuan meningkatkan produksi garam dalam negeri untuk kebutuhan industri. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait, rencana ini diharapkan dapat diwujudkan pada tahun 2025. 

''Kita melihat beberapa lokasi yang akan dibangun menjadi sentra garam. Kita melihat dukungannya, antara lain dari sumber air, kemudian dari pemerintah daerah, terutama pak Bupati. Kita mendapatkan dukungan, mudah-mudahan ini bisa dilaksanakan di program di 2025,'' ujar Koswara, hari ini.

Dalam kunjungan yang melibatkan tim dari KKP, termasuk Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kepala Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan, serta Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Desa Matasio di Kecamatan Rote Timur menjadi titik utama yang diamati. Fokus survei ini adalah memastikan dukungan yang diperlukan, baik dari sisi sumber daya alam maupun kesiapan infrastuktur daerah. 

Sementara Bupati Paulus Henuk sangat menyambut baik rencana pengembangan ini dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan perhatian penuh terhadap daerahnya. Ia mengapresiasi langkah KKP yang melihat potensi Rote Ndao dalam memperkuat ketahanan garam nasional. 

Bupati Rote Ndao Paulus Henuk menegaskan, bahwa proyek ini tidak hanya penting bagi sektor garam, tetapi juga bagi perekonomian lokal. Dengan adanya pembangunan sentra garam industri, ia yakin Rote Ndao dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan daerah, dan mengurangi ketergantungan pada impor garam. 

Ia juga menyampaikan bahwa kehadiran pemerintah pusat memberikan angin segar bagi masyarakat Rote Ndao. Bupati Paulus berharap kebijakan ini bisa membuka peluang besar bagi kesejahteraan warga, terutama dalam sektor ekonomi berbasis sumber daya alam. 

''Kalau sampai ini bisa terwujud, tentu saja saya dan seluruh masyarakat Rote Ndao, akan mengucapkan terima kasih buat Pemerintah Pusat. Betul-betul pemerintah hadir,'' ucap Bupati Paulus.

Bupati Paulus Henuk berharap agar langkah kolaboratif ini dapat segera memasuki tahap perencanaan yang lebih rinci dan implementasi teknis di lapangan. Dengan demikian, Rote Ndao diharapkan dapat menjadi pionir dalam produksi garam industri di Indonesia, sekaligus memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah. (jdi/rri)

 

Terkini