Komoditas Hilirisasi Kelapa Masuk Proyek Strategis Nasional

Rabu, 14 Mei 2025 | 19:52:56 WIB
Dr Leonardo Teguh Sambodo. (Foto ist)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Komoditas hilirisasi kelapa sudah menjadi Program Strategis Nasional (PSN). Dengan dengan demikian tersedia berbagai insentif investasi seperti tax holidays, tax allowance, dan dukungan penyediaan lahan.

Hal ini dikatakan Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Dr Leonardo Teguh Sambodo,  pada pembukaan Forum dan Workshop “Revitalising the Indonesia Coconut Sector” yang diselenggarakan oleh CKC, HIPKI.

Selain itu, kebijakan pemerintah dengan menugaskan BPDP juga mendukung pengembangan kelapa selain sawit, maka percepatan revitalisasi kelapa semakin dimungkinkan. Sejak tahun 2020 gelar sebagai produsen terbesar dan pemilik kebun terluas sudah digeser oleh Filipina. Ekspor Filipina juga lebih besar dengan produk yang lebih beragam.

Produktivitas kelapa Indonesia stagnan 1,1 ton/ha, 98,5% diusahakan petani tradisional, 378.991 ha merupakan kelapa tua, rusak sehingga tidak produktif. 756,98 juta kelapa diekspor utuh tanpa pajak ekspor; 52,34% kelapa dibuat jadi kopra untuk produksi minyak kelapa; 3,68 juta ton air kelapa terbuang setiap tahun, potensi kehilangan nilai ekonomi USD5,25 miliar; potensi kehilangan nilai ekonomi sabut USD320 juta dan tempurung USD373 juta.

Hilirisasi kelapa merupakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2025-2029 dan jangka panjang 2025-2045. Permintaan global diproyeksikan tumbuh 7,5% dipicu permintaan Eropa, Amerika Serikat dan China untuk makanan, minuman, kosmetik, kesehatan dan tekstil. Indonesia adalah eksportir terbesar gula kelapa dan briket arang shisha.

Ada 278 pabrik pengolahan, 16 diantaranya terpadu, lokasi sebagian besar di Jawa dan Sumatera. Riset dan inovasi harus dikembangkan untuk menghasilkan produk lain seperti karbon aktif, MCT , nanoselulosa dan lain-lain. Dana BPDP bisa digunakan untuk inisiatif hilirisasi.

Visi peta jalan hilirisasi kelapa 2025-2045 adalah menjadikan Indonesia pemimpin dalam industri hilir dan turunannya. Supaya terwujud diperlukan kerjasama antar kementerian/lembaga, pemda, International Coconut Community, pemain industri, HIPKI, asosiasi petani, perguruan tinggi, mitra lain yang berdedikasi.

Peta jalan hilirisasi kelapa untuk membangun sektor kelapa yang modern, inklusif dan kompetitif. Target peta jalan hilirisasi kelapa adalah meningkatkan produksi dan produktivitas, diversifikasi produk turunan kelapa, meningkatkan konsumsi dalam negeri dan daya saing ekspor, mendukung ekosistem hilir kelapa.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam peta jalan investasi strategis menetapkan lima lokasi sebagai tempat mendirikan pabrik kelapa terpadu yaitu Kawan Industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur; Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Sulawesi Utara; Kawasan Industri Tenayan, Riau; Kawasan Industri Kijing, Kalimantan Barat; Kawasan Ekonomi Khusus Morotai, Maluku Utara.

Strategi Inisiatif Nasional Revitalisasi Industri Kelapa Nasional melalui pendekatan terpadu, pemerintah mengupayakan keterpaduan kebun dan industri olahan dalam transformasi besar-besaran; pemberdayaan pekebun dengan insentif yang akan menguntungkan jutaan pekebun kelapa; peluang pasar global, tingginya permintaan dunia saat ini merupakan peluang kunci bagi industri untuk terus bertumbuh dan investasi; pemerintah, industri dan investor harus bekerjasama dengan fokus pada keberlanjutan dan inovasi. (jdi/mediaperkebunan)

Terkini