Cegah Karhutla, Ini Arahan Menteri LH ke Gubri

Ahad, 11 Mei 2025 | 18:53:23 WIB
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubri saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Dialog Pengendalian Karhutla yang digelar di Pekanbaru. (Foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Pemerintah Provinsi Riau diminta segera lakukan langkah langkah mitigasi dan konsolidasi aktif.

Arahan ini ditegaskan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Dialog Pengendalian Karhutla yang digelar di SKA CoEx, Pekanbaru, Sabtu (10/5/2025). 

''Saya minta bantuan Pak Gubernur untuk mengkonsolidasi kita semua dalam rangka penanganan karhutla, juga dengan teman-teman dari GAPKI. Saya ingin kita searah dan satu komando dalam penanganan karhutla ini, karena kejadian karhutla itu tidak merata. Karena itulah, konsolidasi aktif dan masif perlu kita bangun,''' tegasnya.

Hanif menegaskan pentingnya konsolidasi yang masif dan terstruktur antar pemangku kepentingan. Ia menyebut bahwa seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan karhutla, baik Pemerintah Daerah, perusahaan perkebunan, asosiasi seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), maupun aparat harus berada dalam satu komando yang terpadu.

Ia juga menekankan agar Gubernur Riau mengambil peran sentral dalam koordinasi tersebut, khususnya dengan menggandeng seluruh pengusaha kelapa sawit di Provinsi Riau untuk turut bertanggung jawab dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla. 

Menurut Hanif, langkah mitigasi harus dilakukan secara kontingen, mengantisipasi potensi kebakaran sebelum terjadi.

Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, luas areal perkebunan kelapa sawit di Riau pada tahun 2023 mencapai 2.537.257 hektare. Angka ini mencerminkan peran signifikan Riau sebagai salah satu sentra utama produksi kelapa sawit di Indonesia.

Dengan luas lahan tersebut, Riau berkontribusi besar terhadap produksi minyak kelapa sawit nasional. Perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau sendiri dikelola oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan besar, petani plasma, dan petani swadaya. Peran petani swadaya cukup signifikan karena mereka berkontribusi dalam penyediaan bahan baku untuk industri pengolahan.

Namun begitu, luasnya areal perkebunan kelapa sawit juga membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dengan isu lingkungan seperti karhutla, terlebih saat memasuki musim kemarau. Oleh karena itu, upaya mitigasi dan konsolidasi penanganan karhutla menjadi sangat penting untuk menjaga kondisi alam serta keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit di Riau. (jdi/sawitindonesia)

 

 

Terkini