RIAU,BGNNEWS.CO.ID - Kinerja ekspor Provinsi Riau menunjukkan tren positif dengan mencatatkan pertumbuhan signifikan pada awal tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Riau melaporkan nilai ekspor provinsi ini pada Maret 2025 mencapai US$1,85 miliar, naik 0,45% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Ekspor Riau berkontribusi 7,96% terhadap nasional, menunjukkan peran strategis provinsi ini," ungkap Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, Senin (21/4/2025).
Secara kumulatif, nilai ekspor Riau selama periode Januari-Maret 2025 tercatat sebesar US$5,19 miliar, melonjak 26,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh sektor nonmigas yang menyumbang US$4,81 miliar atau tumbuh 31,39% secara tahunan.
Sektor migas juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dengan kenaikan sebesar 15,26% pada Maret 2025, mencapai nilai US$144,01 juta. Meski demikian, kontribusi sektor migas terhadap total ekspor Riau pada kuartal I/2025 hanya sebesar 7,43%, sementara sektor nonmigas mendominasi dengan kontribusi 92,57%.
Menurut data BPS, kenaikan ekspor nonmigas didukung oleh peningkatan signifikan pada sektor pertanian yang tumbuh 28,17% dan sektor industri pengolahan yang naik 31,52%. Sektor industri pengolahan tercatat memberikan kontribusi terbesar dengan porsi mencapai 90,83% dari total ekspor provinsi.
Di sisi lain, impor Riau pada Maret 2025 mengalami penurunan sebesar 12,15% menjadi US$127,54 juta. Secara kumulatif, nilai impor pada kuartal I/2025 tercatat sebesar US$378,47 juta, turun 26,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perkembangan positif pada sektor ekspor dan penurunan impor menghasilkan surplus perdagangan yang signifikan. Pada Maret 2025, surplus perdagangan Riau mencapai US$1,72 miliar, sementara secara kumulatif pada kuartal I/2025 surplus tercatat sebesar US$4,81 miliar.
"Ini mencerminkan ketahanan sektor ekspor Riau di tengah tantangan global," tegas Asep Riyadi.
Kinerja ekspor yang kuat ini menunjukkan bahwa Provinsi Riau terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu kontributor penting dalam perdagangan internasional Indonesia, dengan sektor industri pengolahan menjadi tulang punggung utama pertumbuhan ekonomi daerah. (Ade)