JAKARTA, BGNNEWS.CO.ID - Komoditas seperti lada, pala, cengkeh, kayu manis, dan vanili tidak hanya memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi juga menyimpan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekspor dan kesejahteraan petani.
Sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen rempah-rempah dunia, pemerintah terus mendorong pengembangan komoditas unggulan secara terarah. Tahun 2025, Kementerian Pertanian menetapkan lada sebagai fokus utama pengembangan kawasan rempah.
Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Ir Baginda Siagian MSi menyampaikan, bahwa pada tahun ini komoditas lada menjadi fokus utama dalam pengembangan rempah-rempah nasional.
''aat ini pemerintah tetap melakukan pembinaan terhadap lima komoditas utama rempah, yaitu lada, pala, cengkeh, kayu manis, dan vanili. Namun karena keterbatasan anggaran, pengembangan kawasan baru hanya difokuskan pada komoditas lada,'' katanya.
Dikatakannya, pengembangan kawasan lada tahun 2025 akan dilakukan di lima provinsi, yaitu Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Kelima daerah ini dinilai memiliki potensi yang besar untuk mendukung peningkatan produksi lada nasional.
Baginda juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung pengembangan rempah nasional, khususnya di luar anggaran pemerintah. Ia berharap peran aktif dari petani melalui skema swadaya serta keterlibatan sektor swasta bisa menjadi sumber penggerak utama dalam memperluas budidaya rempah. (jun/mediaperkebunan)