KUPANG, BGNNEWS.CO.ID - Bioteknologi dipandang sebagai salah satu solusi ilmiah yang strategis dan berkelanjutan. Bioteknologi juga memungkinkan pengembangan solusi adaptif terhadap perubahan iklim, terutama dalam meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.
''Perubahan iklim yang semakin nyata berdampak besar pada sektor pertanian, lingkungan, hingga energi. Menyikapi tantangan ini. Nah, solusinya untuk menghadapi perubahan iklim tersebut bioteknologi,'' kata Prof Ir Yosep Seran Mau MSc PhD, Dosen Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana (Undana), kemarin.
Definisi bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup, baik mikroorganisme maupun makroorganisme.
''Bioteknologi bisa berperan dalam menghasilkan atau menciptakan rekayasa melalui berbagai teknik untuk menghasilkan jenis-jenis tanaman atau varietas tanaman yang tahan terhadap cekaman lingkungan seperti kekeringan, salinitas, dan suhu ekstrem. Ini sangat penting bagi daerah-daerah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti Nusa Tenggara Timur,'' tambah Prof Yosep.
Yosep menekankan pentingnya dukungan riset dan kebijakan yang mendorong pengembangan bioteknologi di daerah-daerah. Menurutnya, kolaborasi antara kampus, pemerintah daerah, dan petani menjadi kunci agar teknologi ini bisa dimanfaatkan secara luas dan tepat guna.
Dengan dukungan ilmu pengetahuan seperti bioteknologi, diharapkan masyarakat tidak hanya mampu bertahan menghadapi perubahan iklim, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. (jun/rri)