Petani Sawit Binaan PalmCo Berhasil Tingkatkan Produktivitas TBS, Ternyata Ini Rahasianya

Rabu, 02 April 2025 | 06:58:29 WIB
Petani sedang memanen sawit. (Foto istimewa)

JAKARTA, BGNNEWS.CO.ID - Seluruh Koperasi Unit Desa (KUD) yang bermitra dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) PalmCo berhasil mencapai produktivitas rata-rata tanaman menghasilkan (TM) tahun pertama sebesar 12,57 ton tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun. Angka ini lebih tinggi 0,57 ton dibandingkan standar nasional yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

''Alhamdulillah, dari lebih 10 ribu hektare areal PSR yang dikelola perusahaan, produktivitas TBS kebun sawit petani binaan kami konsisten di atas standar nasional setiap tahunnya,'' ujar Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, kemarin.

Selain produktivitas rata-rata yang melampaui standar nasional, beberapa KUD bahkan mampu mencapai hasil lebih tinggi. KUD Makarti Jaya di Riau misalnya, mencatatkan produksi hingga 18 ton TBS per hektar per tahun, jauh di atas standar nasional yang hanya 12 ton.

Jatmiko menerangkan, bahwa pencapaian ini merupakan hasil penerapan pola single management yang menekankan kesetaraan antara perusahaan dan petani plasma beserta kelembagaannya.

''Dengan pola tersebut, seluruh proses pengelolaan kebun dilakukan perusahaan dengan standar terbaik, mulai dari penggunaan bibit bersertifikat, bimbingan teknis, pendampingan budidaya, hingga aspek lain yang memberi nilai tambah bagi petani,'' jelasnya.

Selain peningkatan produktivitas, PalmCo juga memberikan nilai tambah kepada petani plasma yang bermitra dalam sistem single management. Salah satunya adalah penerapan digitalisasi melalui pemetaan geospasial yang memungkinkan pemantauan kebun secara lebih efektif.

Perusahaan juga mendorong petani untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang meningkatkan daya saing produk petani di pasar global serta memberikan nilai tambah dalam bentuk premium fee bagi petani yang menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan.

''Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk petani di pasar global, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa premium fee bagi mereka karena telah menerapkan praktik perkebunan yang memperhatikan lingkungan,'' ungkapnya. (jun/infosawit)

Tags

Terkini