DPM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unilak Galang Donasi untuk Korban Banjir

Rabu, 19 Maret 2025 | 04:29:58 WIB
Mahasiswa Unilak saat menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Rumbai. (foto istimewa)

PEKANBARU,BGNNEWS.CO.ID - Banjir yang melanda kawasan Jalan Nelayan hingga Jalan Yos Sudarso menyebabkan ratusan warga terpaksa mengungsi ke tenda-tenda darurat. Kondisi ini mengundang kepedulian dari berbagai pihak, termasuk Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lancang Kuning (Unilak).

Ketua DPM Alvieres Haloho mengatakan,  menceritakan awal mula ia menyadari dampak banjir yang semakin parah pada Senin (3/3/2025), saat dalam perjalanan menuju kampus. Iya melihat air mulai menggenangi permukiman warga. Keesokan harinya, kondisi semakin memburuk. Jalan Nelayan sudah tidak bisa dilalui kendaraan, memaksanya mencari jalur alternatif melalui Jalan Riau dan Jembatan Siak I.

''Saat melewati Jembatan Siak I, saya melihat banyak tenda pengungsian berdiri di pinggir jalan. Masyarakat terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam air. Melihat kondisi ini, saya merasa sedih dan terpanggil untuk membantu,'' ujar Alvieres, pada BGNNEWS.CO.ID, Selasa (18/3/2025)

Melihat situasi tersebut, ia segera mengajak rekan-rekan DPM untuk menggalang donasi bagi para korban banjir. Penggalangan dilakukan secara daring dengan menerima sumbangan melalui transfer bank dan Dana ke sekretariat umum DPM. Namun, partisipasi mahasiswa masih sangat minim. ''Hanya satu mahasiswa yang berdonasi, meskipun jumlahnya tidak banyak, kami tetap menghargainya,'' tambahnya.

Melihat rendahnya antusiasme, DPM mengadakan rapat pada Senin, 10 Maret 2025, guna membahas strategi pengumpulan dana dan mekanisme penyaluran bantuan. Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa setiap anggota DPM akan menyumbangkan dana pribadi untuk membeli sembako bagi para pengungsi.

Aksi kemanusiaan ini kemudian direalisasikan pada Selasa, 11 Maret 2025, pukul 16.00 WIB, di sekitar Jalan Yos Sudarso, dekat Jembatan Siak I, tempat banyak warga mengungsi. ''Mungkin bantuan yang kami berikan tidak banyak, tetapi kami yakin bahwa sekecil apa pun bantuan itu, tetap berarti bagi mereka yang membutuhkan,'' ujar Alvieres.

Ia juga berharap aksi ini dapat menggugah kesadaran mahasiswa lainnya untuk lebih peduli terhadap masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. ''Tidak perlu memberi dalam jumlah besar. Semua bisa dimulai dari langkah kecil yang pada akhirnya bisa berdampak besar bagi mereka yang sedang kesusahan,'' pesannya. (fin/bgn)

 

Terkini