Gelar Kegiatan Sosialisasi Dara Cilik dan Belia 2025, Ini Harapan Duta Remaja Riau

Rabu, 19 Maret 2025 | 04:47:27 WIB
Duta Remaja Riau foto bersama. (istimewa)

PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID – Forum Duta Remaja Riau baru-baru ini menggelar sosialisasi pemilihan Dara Cilik dan Belia 2025 dengan tujuan mengenalkan program ini kepada generasi muda. Sosialisasi ini digelar di 20 sekolah dasar dan menengah pertama (SD dan SMP) se-Kota Pekanbaru. 

Pendaftaran program ini berlangsung hingga 10 April 2025, diikuti seleksi peserta setelah lebaran, dan karantina bagi peserta terpilih direncanakan pada Mei 2025. 

Meskipun kegiatan ini baru dimulai di dua sekolah, yakni SMPN 1 Pekanbaru dan SDN 151 Pekanbaru, pada tanggal 17-18 maret 2025. Antusiasme peserta sangat terasa, mengingat kegiatan ini akan dilanjutkan di sekolah-sekolah lainnya. Program ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak anak-anak Riau, memberikan dampak positif dalam pengembangan karakter dan pengetahuan mereka.

Tito Marselino, Ketua Duta Remaja Riau menegaskan, bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah membentuk karakter anak-anak Riau agar menjadi pribadi yang cerdas, unggul, dan santun. ''Program ini tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan, tetapi juga berusaha mengembalikan karakter anak-anak yang kini banyak terpengaruh oleh perkembangan zaman, terutama di era digital ini. Kami ingin mereka mengenal lebih dalam budaya lokal, sektor pariwisata, serta pentingnya pelestarian lingkungan sekitar mereka,'' ujar Tito. Dalam wawancaranya.

Tito juga menyampaikan, bahwa kegiatan ini bukan hanya soal pengetahuan, tetapi lebih pada proses pembentukan karakter yang kuat dan penuh tanggung jawab sebagai generasi penerus.

Mengusung tema "Menjadi Anak Riau yang Berkarakter, Cerdas, Unggul, dan Santun", kegiatan ini bertujuan agar anak-anak lebih mengenal, mencintai, dan menjaga potensi pariwisata serta budaya yang dimiliki Riau. Di tengah era digital yang begitu berkembang pesat, banyak anak-anak yang lebih banyak berinteraksi melalui gadget dan media sosial daripada berkomunikasi langsung dengan orang-orang di sekitarnya. 

''Di zaman 5.0 ini, kita bisa melihat bahwa banyak anak-anak lebih banyak berinteraksi lewat gadget dan media sosial daripada berbicara langsung dengan orang-orang di sekitar mereka. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan keterampilan sosial yang sangat penting, seperti berkomunikasi langsung dan mengenal budaya lokal,'' ujar Tito, menyoroti dampak negatif dari penggunaan media sosial yang berlebihan.

Salah satu hal positif yang dikenalkan dalam sosialisasi ini adalah mengenalkan anak-anak pada potensi wisata yang ada di Riau, termasuk tempat-tempat bersejarah yang kaya akan nilai budaya. Salah satunya adalah Pasar Bawah, yang tidak hanya dikenal sebagai pusat kuliner legendaris, tetapi juga memiliki sejarah yang sangat penting, termasuk makam Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah, pendiri Pekanbaru, dan makam Sultan Siak yang juga terletak di kawasan tersebut.

''Kami ingin mengajak mereka untuk berinteraksi secara langsung, belajar sambil bermain, dan tentunya mengenal budaya serta potensi daerah mereka dengan lebih baik. Melalui kegiatan ini, anak-anak diharapkan bisa lebih mencintai daerah mereka dan memahami pentingnya pelestarian budaya serta pariwisata yang ada,'' lanjut Tito.

Lebih jauh, Tito menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak akan berjalan sendiri, melainkan melibatkan berbagai pihak terkait seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ia berharap pemerintah dapat lebih mendukung kegiatan yang bertujuan mencetak anak-anak Riau yang lebih cerdas dan berkarakter, mengingat saat ini pengaruh sosial media yang begitu kuat menyebabkan penurunan kualitas interaksi sosial di kalangan anak-anak.

"Kami berharap melalui dukungan berbagai pihak, anak-anak Riau bisa berkembang dengan lebih baik, dengan tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga memperdalam keterampilan sosial mereka melalui interaksi langsung dan kegiatan yang membangun karakter," ungkapnya.

Tito juga memberikan pesan yang sangat penting kepada orang tua. Ia menekankan bahwa peran orang tua sangat vital dalam pengembangan karakter anak. "Pesan saya untuk orang tua, mari kita bersama-sama membimbing anak-anak kita dengan membatasi penggunaan gadget dan media sosial yang berlebihan. Ajak mereka untuk lebih banyak berinteraksi secara langsung dengan teman-teman mereka dan mengenal budaya serta pariwisata daerah mereka. Orang tua adalah guru pertama yang memberikan arahan dan nilai-nilai penting dalam kehidupan anak," tutur Tito.

Dengan kegiatan ini, Tito berharap tercipta generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter sosial yang kuat dan cinta tanah air. Program ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak pentingnya berinteraksi langsung, serta menjaga dan mencintai budaya serta potensi daerah mereka.

Tito berharap anak-anak Riau tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan sosial untuk tumbuh menjadi individu yang cerdas, berkarakter, dan santun.

"Kami berharap program ini bisa membantu mencetak generasi muda yang lebih mengenal daerahnya dan memiliki karakter sosial yang kuat, sehingga dapat berkontribusi lebih besar pada masyarakat," tutup Tito (ndi/bgn)

Terkini