Indonesia Setujui Kongo jadi Anggota Negara Penghasil Sawit

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:53:09 WIB
Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto menerima Datuk Nageeb Wahab Deputy Secretary General CPOPC dan Rizal Affandi Lukman Sekjen CPOPC di ruangannya. (foto istimewa)

JAKARTA, BGNNEWS.CO.ID – Dewan Negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) akan memiliki anggota baru dari Benua Afrika. Adalah Kongo yang akan segera bergabung sebagai anggota penuh.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto telah menandatangani circular letter terkait persetujuan aksesi Kongo menjadi anggota penuh dalam Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) pada Rabu (12/03). Surat tersebut juga akan ditandatangani secara paralel oleh Menteri Perladangan dan Komoditi  Malaysia, Menteri Pertanian dan Peternakan Honduras, serta Menteri Kelapa Sawit Papua Nugini.

Sebelum akhirnya resmi menjadi anggota penuh, Kongo telah berperan sebagai negara tamu (guest country) dan pengamat (observer country) di CPOPC. Keanggotaan Kongo di CPOPC sebagai negara Afrika pertama yang menjadi anggota penuh akan semakin memperkuat posisi CPOPC di kancah global. Hal ini menjadi langkah strategis dalam memperluas pengaruh CPOPC di pasar kelapa sawit dunia, terutama dalam menghadapi hambatan perdagangan dan akses pasar baru produk kelapa sawit.

Pada tahun 2023, harvested area kelapa sawit Kongo sekitar 340.000 hektar dengan produksi tandan buah segar (TBS) sekitar 2,23 juta ton dan produktivitas 6,59 ton per hektar. Adapun jumlah pekebun kelapa sawit sebanyak 54.000 pekebun. Meskipun industri kelapa sawit Kongo masih dalam tahap pengembangan, negara ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi sawit secara berkelanjutan. Kongo berkomitmen untuk mengembangkan sektor kelapa sawit sebagai bagian dari diversifikasi ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

Forum CPOPC merupakan organisasi internasional untuk komoditas kelapa sawit yang didirikan pada tahun 2015 oleh Indonesia dan Malaysia, dua negara penghasil kelapa sawit terbesar. Adapun salah satu tujuan CPOPC adalah mendukung pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memajukan ekonomi global melalui industri kelapa sawit. Sekretariat CPOPC berkedudukan di Jakarta, dimana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan focal point untuk CPOPC. (bgn/sawitindonesia)

Terkini