PEKANBARU,BGNNEWS.CO.ID - Fenomena dominasi bunga jantan pada kelapa sawit yang sering dikeluhkan petani ternyata memiliki solusi tepat. Menurut pakar, masalah ini bisa diatasi dengan pendekatan terpadu.
''Dominasi bunga jantan pada kelapa sawit bukan tanpa sebab. Faktor lingkungan, nutrisi, dan stres tanaman menjadi pemicu utama,'' jelas Yusuf Syifa SP, seorang agronom dari Universitas Islam Riau (UIR), kepada BGNNEWS.CO.ID, Rabu (12/3/2025)
Dijelaskannya, curah hujan tinggi dan kekeringan membuat tanaman kelapa sawit beradaptasi dengan mengurangi produksi bunga betina yang membutuhkan lebih banyak energi. Kekurangan unsur hara seperti nitrogen dan fosfor juga berperan dalam ketidakseimbangan produksi bunga.
Yusuf merekomendasikan beberapa langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut. ''Pemupukan dolomit sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, baru setelah tiga minggu diikuti dengan pemupukan NPK atau pupuk tunggal,'' ujarnya.
Selain itu, pengelolaan kelembaban tanah melalui pengendalian gulma di area piringan sawit juga penting, terutama saat musim kemarau. ''Keberadaan gulma tertentu seperti pakis bisa dipertimbangkan sebagai tanaman penutup tanah untuk menjaga kelembaban,'' tambahnya.
Yusuf menekankan pentingnya sistem monitoring hama dan penyakit secara rutin, karena serangan hama dapat menyebabkan stres fisiologis yang mempercepat pembentukan bunga jantan.
''Pendekatan terpadu mulai dari manajemen nutrisi, pengelolaan kelembaban, hingga pengendalian hama secara preventif adalah kunci untuk mengatasi masalah ini,'' tegas Yusuf.
Dengan strategi komprehensif ini, diharapkan kelapa sawit dapat menghasilkan bunga betina dalam jumlah yang lebih seimbang, sehingga meningkatkan produktivitas tandan buah segar dan efisiensi hasil panen. (ade/bgn)