PEKANBARU,BGNNEWS.CO.ID - Pemahaman mendalam tentang karakteristik tanah menjadi faktor penentu keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
Lutfi, Asisten Kebun PT First Resource menjelaskan, bahwa keberhasilan budidaya kelapa sawit tidak hanya bergantung pada perawatan tanaman, tetapi juga pemahaman mendalam tentang karakteristik tanah.
"Kelapa sawit tumbuh subur di wilayah tropis dengan suhu optimal antara 28 hingga 32 derajat Celcius sepanjang tahun. Ketinggian ideal untuk penanaman adalah antara 1 hingga 500 meter di atas permukaan laut," ungkap Lutfi kepada bgnnews.co.id Senin (24/2/2025).
Menurut Lutfi, terdapat tiga jenis tanah utama yang perlu dipahami oleh petani dan pengusaha perkebunan sawit, yaitu tanah mineral, tanah organik (gambut), dan tanah aluvial. Masing-masing memiliki karakteristik dan kandungan unsur hara yang berbeda, sehingga memerlukan pendekatan pengelolaan yang berbeda pula.
Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan, tanah dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori: S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai sedang), S3 (sesuai marginal), dan N (tidak sesuai). Klasifikasi ini membantu petani menentukan potensi produktivitas lahan mereka.
"Daerah dengan tanah kategori S1 seperti Sumatera Utara dan sebagian Kalimantan memiliki potensi produksi tertinggi. Sementara kategori S2 seperti di Riau dan sebagian Kalimantan lainnya juga memberikan hasil yang baik," tambahnya.
Lutfi menekankan beberapa faktor penting dalam pemilihan lahan, di antaranya kemiringan lereng yang ideal (kurang dari 8%), tekstur tanah yang seimbang antara liat, debu dan pasir, serta pH tanah antara 5,0-6,5.
Sebaliknya, petani dianjurkan untuk menghindari lahan yang mudah tererosi, memiliki lapisan tanah keras dengan banyak batuan di permukaan, area yang mudah tergenang air, serta membuka lahan dengan cara membakar.
Dalam perkembangan terbaru, penggunaan teknologi drone juga direkomendasikan untuk membantu pengelolaan kebun sawit. Teknologi ini dapat menghasilkan peta kebun, sensus pokok, kontur dan kemiringan lahan, tutupan lahan, hingga deteksi pokok yang kuning yang mengindikasikan masalah.
"Dengan memahami karakteristik tanah dan memanfaatkan teknologi terkini, petani dan pengusaha perkebunan dapat mengoptimalkan produktivitas lahan sawit mereka," pungkas Lutfi. (ade/bgn)