BPDP Terus Perkuat Program Hilirisasi Sawit

Senin, 24 Februari 2025 | 15:21:21 WIB
Kepala Divisi Perusahaan BPDP, Achmad Maulizal (foto istimewa)

BOGOR, BGNNEWS.CO.ID - Program hilirisasi sawit terus diperkuat Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Hal ini  guna mendukung Asta Cita Presiden Prabowo di bidang pangan dan energi. 

''BPDP mendukung workshop ini sebagai upaya mendorong hilirisasi sesuai kebijakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat sektor pangan dan energi,'' kata Kepala Divisi Perusahaan BPDP, Achmad Maulizal, hari ini.

Ahmad juga mengapresiasi tema workshop yang mengangkat Strategi Penguatan Hilirisasi Sawit Bagi Pangan dan Energi Indonesia, yang bertujuan membahas perkembangan informasi serta gagasan untuk memastikan keberlanjutan kebijakan hilirisasi.

Achmad Maulizal menjelaskan, bahwa penguatan industri sawit telah tertuang dalam program-program prioritas Presiden Prabowo, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

''Untuk mencapai Indonesia Emas, BPDP berperan dalam mendorong kemandirian pangan dan energi. Fokus kegiatan hari ini sangat relevan dengan upaya tersebut,'' tambahnya.

Dalam konteks swasembada energi, Achmad menekankan pentingnya kesiapan minyak nabati sebagai pengganti energi fosil. Menurutnya, hilirisasi sawit juga dapat menopang industri lain, seperti sektor maritim.

''Contohnya, helm sawit dapat digunakan dalam kegiatan maritim. Selain itu, perahu-perahu yang dibuat dari hasil samping sawit juga dapat mendukung aktivitas nelayan,'' jelasnya.

Fokus BPDP pada Tahun 2025

Pada tahun 2025, BPDP akan terus menggenjot pelaksanaan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Achmad menyoroti bahwa tanpa PSR, produktivitas sawit Indonesia akan terus menurun. Saat ini, produktivitas petani hanya berkisar 2,5-3 ton per hektare per tahun.

Selain itu, BPDP juga merancang program pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor perkebunan dengan target sebanyak 27.000 peserta. Rinciannya meliputi:

4.000 penerima beasiswa bagi mahasiswa baru,

15.000 peserta pelatihan perkebunan kelapa sawit,

3.000 peserta pelatihan perkebunan kakao, dan

5.000 peserta pelatihan perkebunan kelapa.

BPDP juga menargetkan 110 paket riset dalam program penelitian dan pengembangan. Dalam program ini, BPDP akan bekerja sama dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) untuk mengkomersialisasikan hasil riset serta memperluas bidang penelitian pada komoditas kakao dan kelapa.

Untuk program peremajaan perkebunan, BPDP menargetkan replanting seluas:

120.000 hektare untuk kelapa sawit,

5.000-10.000 hektare untuk kakao, dan

5.000-10.000 hektare untuk kelapa.

Di bidang sarana dan prasarana, BPDP akan mendukung intensifikasi lahan melalui penyediaan pupuk dan pestisida. Selain itu, upaya promosi perkebunan juga akan dilakukan melalui perluasan pasar ketiga komoditas tersebut melalui pameran dagang. Sementara itu, dalam program insentif biodiesel, BPDP menyalurkan dana program Public Service Obligation (PSO) sebesar 7,55 juta kiloliter. (bgn/sawit indonesia)

Terkini

DPRD Riau Tagih Janji Pemprov Ajukan KUA PPAS APBD Perubahan

Selasa, 09 September 2025 | 19:23:43 WIB

Sekda : ASN Dituntut Punya Standar Kinerja Tinggi

Selasa, 09 September 2025 | 19:09:07 WIB

Program Rohil Cerdas, Guru MDA dan TPQ Diberi Dana Insentif

Selasa, 09 September 2025 | 16:52:48 WIB