Antisipasi Banjir, Kecamatan Rawan Banjir di Normalisasi

Ahad, 19 Oktober 2025 | 13:45:00 WIB
Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Siak bersama Babinsa melakukan normalisasi Kecamatan Merempan Hulu, Minggu (19/10). (foto humas Pemkab Siak untuk bgnnews)

Siak, BGNNEWS.CO.ID - Musim hujan telah tiba. Untuk mengatasi terjadinya banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak lakukan normalisasi sejumlah titik yang rawan tergenang air.

''Menghadapi datangnya musim hujan, kita sudah mulai melakukan langkah-langkah mitigasi banjir di sejumlah wilayah rawan genangan air,'' kata Bupati Siak, Dr Afni Zulkifli yang dihubungi wartawan, Minggu (19/10/2025).

Dijelaskan, untuk di Kecamatan Merempan Hulu, normalisasi dilakukan dengan menggandeng Babinsa dan memanfaatkan alat berat milik perusahaan. Pekerjaan penggalian difokuskan pada sisi kiri dan kanan saluran utama di jalan Pemda, menyusul adanya penyumbatan di beberapa titik. Mobilisasi alat berat dibantu oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Normalisasi juga dilakukan di Kecamatan Pusako, dimulai dari perbatasan Desa Pebadaran hingga Simpang Empat Pasar Camat sepanjang 6 kilometer di kiri dan kanan jalan utama.

Sementara itu, penanganan di Kecamatan Mempura dijadwalkan berlangsung pada November mendatang dengan fokus pada Sungai Mempura. Pekerjaan akan menggunakan alat amphibi milik Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III.

Setelah pekerjaan di Pusako selesai, alat berat akan langsung digeser ke Kecamatan Sungai Apit. Penanganan sementara di kawasan Harapan dan Teluk Mesjid dilakukan bersama komunitas masyarakat setempat menggunakan alat yang tersedia di lokasi.

Di Kecamatan Tualang, hasil peninjauan tim menunjukkan adanya beberapa titik rawan banjir yang juga akan dinormalisasi pada November. Kegiatan ini akan melibatkan alat dari Dinas PU dan dukungan perusahaan setempat melalui rapat koordinasi bersama BPBD.

Adapun di Kecamatan Sabak Auh, normalisasi dilakukan dengan melibatkan perusahaan yang sedang mengerjakan proyek Instruksi Presiden (Inpres) di Daerah Irigasi Rawa (DIR) Sabak Auh. Perusahaan diminta membantu penanganan saluran di lingkungan masyarakat. (ton/bgnnews)

Terkini