Satu-satunya PTA yang Dipercaya Jalankan Beasiswa Sawit di Aceh, UTU Siap Berikan Pendidikan Berkualitas

Ahad, 24 Agustus 2025 | 08:56:56 WIB
Rektor UTU Prof Ishak Hasan bersama dosen Program Studi Agroteknologi Maulidil Fajri menghadiri penandatanganan MoU dengan BPDP. (foto istimewa)

Aceh, BGNNEWS.CO.ID - Universitas Teuku Umar (UTU) menjadi satu-satunya kampus akademik di Provinsi Aceh yang terlibat dalam Program Beasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit. 

Kerja sama ini resmi diteguhkan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dengan 41 perguruan tinggi akademik dan vokasi di seluruh Indonesia, yang berlangsung di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurrachman menegaskan, bahwa program beasiswa ini bukan sekadar dukungan pembiayaan, melainkan sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia, khususnya di sektor kelapa sawit.

Ia menekankan, sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku industri menjadi kunci agar program pengembangan SDM berjalan berkelanjutan serta memberi kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

Keterlibatan UTU dalam program ini memiliki arti penting. Pasalnya, UTU tercatat sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Akademik (PTA) di Provinsi Aceh yang dipercaya menyelenggarakan pendidikan SDM sawit melalui jalur beasiswa.

Rektor UTU, Prof Ishak Hasan, yang hadir langsung dalam penandatanganan bersama dosen Program Studi Agroteknologi, Maulidil Fajri menyebutkan, bahwa kerja sama ini sebagai peluang emas bagi mahasiswa Aceh.

''Program ini membuka kesempatan mahasiswa untuk memperluas wawasan dan keterampilan di bidang perkebunan berkelanjutan,'' ujar Ishak dalam rilis yang dikutip Minggu (24/8/2025).

Menurutnya, keterlibatan UTU bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga tantangan. Seluruh civitas akademika dituntut untuk memastikan implementasi program berjalan efektif. Ketua Jurusan Agroteknologi akan memimpin kelas khusus SDM Sawit, sementara koordinasi teknis akan dikelola oleh Dr. Abdul Latif, agar mahasiswa penerima beasiswa mendapatkan pendampingan akademik yang maksimal.

Program Beasiswa SDM Sawit yang dijalankan BPDP dirancang tidak hanya menanggung biaya kuliah. Di UTU, program ini juga diarahkan untuk memperkuat kapasitas mahasiswa dalam tiga aspek utama: pendidikan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kelas khusus SDM Sawit, mahasiswa akan dibekali kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri kelapa sawit modern. Materi yang diberikan tak hanya fokus pada budidaya, tetapi juga pengelolaan perkebunan berkelanjutan, inovasi teknologi, hingga aspek keberlanjutan lingkungan.

Ishak menegaskan, keuntungan terbesar program ini adalah memberikan nilai tambah bagi lulusan UTU. "Kami ingin memastikan mahasiswa tidak hanya mendapatkan pendidikan berkualitas, tetapi juga siap menghadapi kebutuhan industri kelapa sawit, baik di tingkat nasional maupun global," ujarnya. (jdi/els)

Terkini