Palu, BGNNEWS.CO.ID - Langkah krusial mulai dilakukan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk meningkatkan produktivitas kakao di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Diantaranya melalui program peremajaan kakao rakyat (PAKAR).
Mengenai program ini, BPDP sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak di kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulteng. Direksi BPDP, Dewan Pengawas, serta berbagai pemangku kepentingan lintas kementerian/dinas turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Diantaranya sejumlah pejabat dari Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) seperti Heru Tri Widiarto selaku Sekretaris, perwakilan Direktorat Tanaman Tahunan dan Semusim, dan perwakilan Direktorat Hilirisasi Hasil Perkebunan.
Sementara dari tuan rumah hadir Kepala Disbunnak Sulteng, Maya Malania Noor serta utusan dinas dari tingkat kabupaten yang membidangi perkebunan di lingkup Provinsi Sulawesi Tengah.
Di acara itu BPDP melakukan identifikasi perkebunan kakao rakyat, mencakup kegiatan diskusi dan kunjungan lapang bersama pemangku kepentingan kakao terkait, khususnya di Sulteng.
Direktur Penyaluran Dana Sektor Hulu BPDP, Normansyah Syahruddin menegaskan, bahwa program PAKAR akan memberikan peluang bagi Indonesia sebagai negara produsen kakao dunia. Khususnya, untuk mendorong peningkatan produktivitas perkebunan kakao rakyat secara berkelanjutan.
''Melalui program PAKAR, BPDP akan terus berupaya meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi tentang pentingnya peningkatan produktivitas kakao, potensi ekonomi dan hilirisasi kakao, dan perkebunan kakao rakyat berkelanjutan,'' kata Normansyah dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (22/8/2025). (jdi/mdp)