Agar TBS Sawit Swadaya Riau tak Anjlok, Disbun Sudah Buat Regulasi Kemitraan

Ahad, 17 Agustus 2025 | 13:42:20 WIB
Ilustrasi tandan buah segar kelapa sawit. (foto istimewa)

Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Petani mitra swadaya di Riau hingga saat ini masih banyak yang belum bermitra atau tergabung dengan perusahaan kelapa sawit. Hal ini mengakibatkan harga tandan buah segar sawit petani tersebut anjlok.

''Ada sejumlah kendala yang menyebabkan para petani swadaya tidak mau bermitra dengan perusahaan,'' kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja dalam keterangan resminya yang dikutip, Minggu (17/8/2025).

Dijelaskan, kendala tersebut diantaranya lahan petani yang berada di kawasan hutan. Kemudian ada juga petani swadaya yang belum memenuhi persyaratan kemitraan, seperti belum memiliki kelembagaan atau organisasi petani. Kendala lainnya, para petani belum memenuhi syarat minimal luasan kebun.

''Inilah diantaranya kekurangan persyaratan tersebut menghambat petani belum bisa dijadikan mitra penjualan TBS sawit ke perusahaan,'' ujarnya.

Namun demikian, pihaknya sudah mendorong kepada pemerintah kabupaten/kota untuk membuat regulasi kemitraan petani swadaya dengan pabrik sawit. ''Tapi sampai kini belum ada yang membuat,'' ujarnya.

Dinas Perkebunan (Disbun) Riau juga terus mengupayakan berbagai langkah agar bisa meningkatkan harga jual tandan buah segar (TBS) sawit petani di tengah masih rendahnya harga acuan yang ditetapkan pemda.

Saat ini, untuk harga jual TBS sawit yang bermitra dengan perusahaan, sudah sesuai dengan harga acuan dari Disbun.

''Jadi untuk sekarang harga sawit murah itu adalah petani yang non mitra, karena itu sudah ada regulasi berupa Peraturan Gubernur yang mendorong kemitraan petani swadaya dengan perusahaan. Cuma para petani swadaya ini cukup sulit memenuhi persyaratan, bahkan ada yang tidak mau dimitrakan,'' pungkasnya. (jdi/els)

Terkini