Indonesia Gandeng BRICS Untuk Kuatkan Komoditas Sawit, Karet dan Kakao

Ahad, 20 Juli 2025 | 14:15:09 WIB
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno. (foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Melalui diplomasi, Indonesia menggandeng negara-negara Brazil, Russia, India, China, dan South Africa atau Afrika Selatan (BRICS) dan organisasi regional lainnya untuk menciptakan standar minyak nabati global sebagai tandingan terhadap Uni Eropa atau EUDR.

''Langkah strategis untuk melawan regulasi anti deforestasi Uni Eropa atau EUDR yang dinilai diskriminatif terhadap komoditas unggulan seperti sawit, karet, dan kakao,'' kata Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arif Havas Oegroseno.

Ditegaskannya, bahwa diplomasi kali ini tak lagi reaktif, melainkan lebih proaktif, inklusif, dan berbasis narasi keadilan.

''Kami akan mengangkat peran petani perempuan sebagai wajah diplomasi sawit Indonesia. Narasi ini penting untuk melawan stigma negatif yang selama ini dilekatkan pada komoditas kita,'' kata Havas dalam sebuah forum di Jakarta beberapa hari lalu.

Melalui forum BRICS, Indonesia bersama Brasil- selaku produsen utama sawit dan kedelai-telah menyepakati pentingnya membentuk standar global minyak nabati yang lebih adil dan tidak bias terhadap negara berkembang.

Tak hanya BRICS, Indonesia juga akan memperkuat posisi dalam Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan organisasi pangan dunia FAO untuk memperluas pengaruh diplomasi komoditas. (jdi/elaeis)

 

 

Terkini