Tarif Trump Sebesar 19 Persen Bikin Sawit RI Unggul di Pasar AS

Jumat, 18 Juli 2025 | 13:21:50 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Pemangkasan tarif menjadi 19 persen oleh AS membuat produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia semakin kompetitif di pasar ''Negeri Paman Sam''.

''Tarif sebesar 19 persen yang semula 32 persen ini dinilai menguntungkan ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia di pasar global. Sebab, negara pesaing (Malaysia) dikenakan tarif lebih tinggi, 25 persen,'' kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di kantor berita RRI, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025).

Amran menanggapi positif pemangkasan tarif tersebut. ''Kita bersyukur, karena (wacana sebelumnya Indonesia dikenakan) tarif 32 persen, (kini turun) menjadi 19%. Kalau Malaysia 25 persen ya. Artinya apa? Ada celah di sana untuk pertanian Indonesia. Ada celah di sana untuk CPO (crude palm oil) Indonesia,'' kata Amran kepada awak media.

Menurut Amran, penurunan tarif tersebut menjadi peluang besar bagi sektor pertanian Indonesia, khususnya crude palm oil (CPO). Tarif impor Indonesia yang lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga semakin kompetitif bagi Indonesia di pasar AS.

"Pesaing kita cuma Malaysia. Dengan adanya tarif ini, artinya kita bisa menambah juga (ekspor CPO ke AS). Ini menjadi peluang emas bagi pertanian," jelas dia.

Dengan tarif itu, Amran optimis, Indonesia dapat melampaui negara lain dalam ekspor CPO. ''Malaysia 25 persen, Indonesia 19 persen kan? Terus kalau CPO kita masuk, yang mana menang? Indonesia,''  tambahnya.

Kendati begitu, Indonesia masih perlu meningkatkan produksi CPO, Amran menyebut program penanaman kembali (replanting) masih terus dijalankan. Amran pun mengakui ada potensi stagnasi produksi karena sebagian dialihkan untuk kebutuhan biofuel. (jdi/dtc)

Tags

Terkini