Implementasi SDM, Petani Sawit Bengkulu Utara dan Selatan Dilatih Agar Lebih Profesional

Sabtu, 12 Juli 2025 | 07:57:52 WIB
Sebagian peserta pelatihan kelas Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit yang diadakan IPB Training usai mengunjungi kebun untuk praktik lapangan.(foto istimewa)

Bengkulu, BGNNEWS.CO.ID - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian melatih 88 petani sawit dari Bengkulu Utara dan Selatan.

Kegiatan pelatihan dengan melibat IPB Training ini merupakan implementasi dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani agar mampu mengelola usaha kebun secara profesional, modern, dan berkelanjutan, tak terkecuali bagi petani sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara.

Pelatihan yang diadakan selama empat hari (Senin – Kamis, 7 – 10 Juli 2025), di salah satu hotel di Bengkulu ini terbagi menjadi dua jenis. Yakni Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit (2 kelas) dan Manajemen & Administrasi Keuangan (1 kelas).

Prof Dr Ir Dwi Rachmina MSi, salah satu narasumber dari IPB Training mengutarakan, dalam pelaksanannya narasumber dari IPB Training tidak hanya menyampaikan materi, melainkan melibatkan peserta dalam sesi diskusi, studi kasus, dan simulasi praktikum. Sehingga materi dapat langsung diaplikasikan sesuai kondisi di lapangan.

''Metode ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan diri para petani untuk menerapkan ilmu baru, sekaligus menjadi agen perubahan di komunitasnya. Pelatihan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan petani dalam mewujudkan sektor perkebunan kelapa sawit yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi,'' ujar Prof Dwi.

Peserta tidak hanya dibekali dengan teori teknis pemetaan lokasi kebun dan manajemen usaha tani, melainkan diarahkan untuk mampu mengimplementasikan praktik administrasi keuangan yang tertib dan transparan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah petani dalam membuat perencanaan usaha, pencatatan transaksi, hingga penyusunan laporan keuangan sederhana.

Kegiatan pelatihan ini sangat penting bagi petani sawit, pelatihan pemetaan lokasi kebun. Tujuannya antara lain memahami Kebijakan dan Regulasi terkait pemetaan lahan, mengetahui dasar-dasar pemetaan lahan, mengenal dan mengetahui cara penggunaan alat pemetaan, mengetahui manfaat dan metode tracking dan sensus tanaman, mengetahui pemetaan kebun dengan metode Poligon dan pembuatan peta kebun, mengetahui pengelolaan data dan analisis pengukuran lahan, memahami cara penyajian dan membaca peta, dan memberikan keterampilan dalam pemetaan kebun dan pengolahan hasil.

Sementara, untuk pelatihan manajemen dan administasi keuangan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembukuan dan administrasi keuangan, meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan kredit dan simpan pinjam, meningkatkan kemampuan penyusunan proposal usaha, dan meningkatkan pengetahuan tentang penetapan harga TBS dan administrasi produksi.

Dalam konteks petani sawit yang mengelola perkebunan sawit dapat meningkatkan daya saing petani menjadi salah satu fokus utama dalam mendorong kesejahteraan dan keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia.

''Kami ingin petani tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga mulai berpikir sebagai entrepreneur. Dalam pelatihan ini, peserta didorong untuk menyusun proposal bisnis yang realistis, sehingga mampu membuka akses kemitraan dan permodalan di masa depan,'' sambung Prof. Dwi.

Sementara  Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dr ApukIsmane menegaskan, pentingnya pelatihan ini sebagai wujud komitmen pemerintah dalam membangun sektor pertanian yang tangguh dan mandiri. (jdi/swi)

Tags

Terkini