Biar Transparansi dan Efisiensi, Program PSR Kini Terapkan Sistem Online

Rabu, 18 Juni 2025 | 19:30:36 WIB
Kepala Bidang Produksi Perkebunan Provinsi Riau, Vera Virgianti saat memberikan materi PSR kepada para petani di Desa Lenggadai Hulu, Rohil. (foto Ade)

Rohil, BGNNEWS.CO.ID - Era digital merambah sektor perkebunan Riau dengan diterapkannya sistem pendaftaran online untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). 

Inovasi teknologi ini menandai transformasi besar dalam administrasi pertanian di provinsi penghasil sawit terbesar Indonesia.

Kepala Bidang Produksi Perkebunan Provinsi Riau, Vera Virgianti mengungkapkan, bahwa sistem akun berbasis kelembagaan online telah diimplementasikan untuk menjamin transparansi dan akurasi data. 

''Setiap kelompok tani minimal 20 orang atau mengelola 50 hektar dapat mendaftar secara online dengan verifikasi data yang terintegrasi,'' jelasnya pada Acara Sosialisasi PSR dan Pengukuhan Pengurus DPD II Perkumpulan Petani Sawit Bumi Bertuah (PPSBB) Rokan Hilir di Desa Lenggadai Hulu, Rohil, Selasa (17/6/2025).

Sistem digital ini memungkinkan sinkronisasi data antara KTP, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Surat Keputusan (SK) kelompok tani untuk menghindari duplikasi dan inkonsistensi data. 

Pengukuran lahan menggunakan teknologi GPS dengan metode CTI (Coordinate to Intersection) untuk memastikan akurasi luas aktual di lapangan.

Vera menekankan pentingnya melakukan pengukuran lahan secara akurat berdasarkan luas aktual di lapangan, bukan hanya berpatokan pada dokumen kepemilikan tanah. 

"Pengukuran CTI ini memastikan bahwa luas yang tercatat sesuai dengan kondisi fisik lahan sebenarnya melalui proses pengukuran koordinat titik-titik batas lahan yang presisi," tambahnya.

Metode CTI merupakan sistem pengukuran yang merujuk pada proses penentuan koordinat titik-titik batas lahan dengan akurasi tinggi. 

Teknik ini penting untuk mendapatkan data luas lahan yang tepat dan menghindari kesalahan pencatatan yang dapat merugikan petani.

Selain itu, dalam pola kemitraan rekening Kelompok petani akan dikelola secara otomatis melalui sistem digital untuk mencegah penyalahgunaan dana. 

Inovasi ini merupakan langkah tepat dalam digitalisasi sektor perkebunan rakyat di Indonesia.

"Dengan sistem ini, petani tidak lagi terbebani dengan fotokopi dokumen administrasi yang menumpuk. Semua data dapat diakses melalui satu platform di website Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), serta tidak ada lagi petani yang terlewat atau dana yang tidak sampai ke penerima yang tepat," jelas Vera.

Implementasi sistem online PSR ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program peremajaan sawit rakyat sekaligus memperkuat transparansi dalam penyaluran bantuan kepada petani di Riau. (Ade)

Tags

Terkini