Pekanbaru, BGNNEWS.CO.ID - Perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau didominasi oleh kebun sawit rakyat atau swadaya yang mencapai 61,44 persen dari total luas kebun sawit di provinsi tersebut.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau tahun 2023 menunjukkan bahwa kebun sawit swadaya menguasai sekitar 1,76 juta hektar dari total luas perkebunan sawit di Riau.
Sementara itu, perkebunan besar swasta menguasai sekitar 35,94 persen atau 1,03 juta hektar, dan sisanya sekitar 2,62 persen atau 0,08 juta hektar dikuasai oleh perkebunan besar negara. Data dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) yang disampaikan Setiyono menunjukkan bahwa dari total lahan sawit sekitar 134.214 hektar merupakan luas kelapa sawit plasma yang dimiliki oleh petani plasma.
''Komposisi ini menunjukkan peran penting petani sawit dalam perekonomian Riau,'' ujarnya.
Menurut informasi dari Dr Eko Jaya Wakil Sekretaris Jenderal II Bidang Riset dan Keberlanjutan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), untuk legalitas perkebunan sawit skala kecil, petani dapat menggunakan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) yang berlaku untuk lahan di bawah 25 hektar.
''Untuk legalitas biasanya per 2 hektar satu surat. Kelembagaan petani bisa melalui kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan koperasi,'' jelas Eko Jaya kepada BGNNEWS.CO.ID, Jumat (30/5/2025).
Eko mengatakan, dengan dominasi kebun sawit swadaya di Riau menunjukkan bahwa sektor perkebunan kelapa sawit di provinsi ini didominasi oleh petani kecil dan menengah.
''Hal ini memiliki implikasi signifikan terhadap kebutuhan program pembinaan yang intensif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen petani swadaya,'' pungkasnya. (Ade)