Petani Sawit Swadaya Rohul Berkolaborasi dengan Forum Internasional, Ini Tujuannya!

Jumat, 30 Mei 2025 | 08:51:04 WIB
Kolaborasi Internasional melalui skema Danida Green Business Partnerships. (Foto istimewa)

Rohul, BGNNEWS.CO.ID - Untuk lima tahun kedepan, petani sawit swadaya Rokan Hulu (Rohul), Riau mendapat program kolaboratif yang melibatkan sejumlah pihak dari sektor swasta dan organisasi nirlaba internasional yakni, Musim Mas, Ferrero, Preferred by Nature, SAN, Agriterra, serta dukungan pendanaan dari Pemerintah Denmark melalui skema Danida Green Business Partnerships (DGBP).

Program ini sebagai upaya menuju produksi minyak sawit yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Inisiatif ini akan dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, dengan fokus utama pada pemberdayaan 5.400 pekebun swadaya. 

Tujuannya: memperluas adopsi praktik pertanian regeneratif, meningkatkan produktivitas, mengurangi penggunaan bahan kimia, serta meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim. Sebanyak 2.500 pekebun ditargetkan memperoleh sertifikasi RSPO dan ISPO, sementara 2.000 anggota komunitas—60 persen di antaranya perempuan—akan didorong untuk melakukan diversifikasi pendapatan.

Tak hanya pada level petani, inisiatif ini juga menyasar aspek ekosistem. Melalui pendekatan berbasis lanskap, program ini membangun kerja sama multipihak di tingkat yurisdiksi untuk mendukung restorasi lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati—sejalan dengan regulasi keberlanjutan global seperti EU Deforestation Regulation (EUDR).

Preferred by Nature akan bertindak sebagai koordinator utama program, menyelaraskan peran antar mitra dan melaksanakan pelatihan di lapangan. SAN akan berbagi keahlian dalam pertanian regeneratif bersama mitra lokal Kaleka dan Setara Jambi, sedangkan Agriterra akan memperkuat kelembagaan dan daya saing Asosiasi Pekebun Swadaya.

Di sisi lain, Musim Mas dan Ferrero memastikan program ini terintegrasi dalam rantai pasok mereka, sembari menegaskan komitmen terhadap keberlanjutan dan keterlacakan minyak sawit yang mereka gunakan.

''Memberdayakan petani swadaya melalui pelatihan dan pendampingan adalah kunci membangun rantai pasok sawit yang tangguh,'' ujar Olivier Tichit, Director of Communications and Sustainability Musim Mas dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Jumat (30/5/2025). 

Ia menekankan pendekatan lanskap yang digunakan perusahaannya selama ini melalui program Smallholder Hubs.

Sementara itu, Nicola Somenzi dari Ferrero menambahkan, “Kami ingin membangun rantai pasok yang memberikan manfaat nyata bagi petani dan komunitas, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.”

Program ini juga akan memperkuat posisi Rokan Hulu sebagai contoh konkret lanskap sawit berkelanjutan di Indonesia. Dengan menyatukan keahlian berbagai pihak—dari sektor bisnis, LSM, hingga komunitas lokal—inisiatif ini membuka jalan bagi industri sawit yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan ekologis.

Executive Director SAN, Jose Joaquín Campos, juga menyoroti bahwa gabungan praktik pertanian regeneratif dan solusi berbasis alam dapat secara bersamaan meningkatkan kesejahteraan petani dan memulihkan ekosistem.

CEO Agriterra, Marco Schouten, menyatakan bahwa penguatan asosiasi pekebun menjadi prioritas utama. “Asosiasi yang kuat akan membuka jalan bagi daya tahan finansial dan akses pasar yang lebih luas bagi petani.”

Dengan skema kerja sama yang komprehensif ini, Rokan Hulu Landscape and Livelihoods Initiative tak hanya menjadi proyek pemberdayaan petani, tetapi juga tonggak menuju transformasi sistemik dalam produksi minyak sawit nasional. (jdi/ifs)

Terkini