MEDAN, BGNNEWS.CO.ID - Situasi berbeda mengenai harga penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dengan inti sawit atau palm kernel (PK) di Sumatera Utara (Sumut) untuk periode 23-29 April 2025.
Penjualan CPO mengalami penurunan, sementara di saat yang sama harga penjualan inti sawit atau palm kernel (PK) justru bernasib sebaliknya, yaitu stabil atau mengalami kenaikan, baik salam besar maupun kecil.
Situasi tersebut sudah terlihat beberapa kali dalam penetapan harga pembelian TBS produksi petani bermitra di Provinsi Riau yang dikenal sebagai provinsi sentra perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia.
Nah, gambaran yang sama kali ini terjadi dalam penetapan harga TBS, CPO, dan PK mitra plasma yang dilakukan oleh pihak Kelompok Kerja (Pokja) Teknis Tim Rumus Harga Pembelian TBS Kelapa Sawit Produksi Pekebun Provinsi Sumut.
Dari penetapan pihak Pokja seperti yang diumumkan oleh Bidang Promosi dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP) Dinas Perkebunan dan Pertenakan (Disbunnak) Sumut, diketahui kalau harga penjualan CPO mitra plasma turun sebanyak Rp 296,35 per kilogram (Kg).
Tetapi di saat yang sama, pihak Pokja Teknis Tim Rumus Harga memutuskan kalau harga penjualan PK justru naik sebanyak Rp 42,21 per Kg. Meskipun harga TBS mitra plasma Sumut hanya turun sebanyak Rp 59, 97 dan membuatnya tetap kokoh di level Rp 3.590-an per Kg, tepatnya Rp 3.597,71 per Kg untuk sepanjang pekan ini.
Untuk saat ini harga CPO mitra plasma Sumut melorot ke kisaran Rp 14.100-an per Kg. Padahal pada periode minggu sebelumnya harga CPO tersebut masih menguat di kisaran Rp 14.403,52 per Kg.
Sementara harga PK menguat dan masuk ke level Rp 13.830-an per Kg. Pada pekan yang lalu, harga PK ditetapkan sebanyak Rp 13.793,10 per Kg. Yang tidak berubah adalah besaran persentase Indeks K yang masih sama seperti Indeks K pada pekan sebelumnya.
Berikut ini harga CPO per Kg produksi mitra plasma Provinsi Sumut periode 23-29 April 2025:
CPO: Rp 14.107,17 (sebelumnya Rp 14.403,52, turun Rp 296,35)
PK: Rp 13.835,31 (sebelumnya Rp 13.793,10, naik Rp 42,21)
Indeks K: 93,51 persen (tetap). (jun/mediaperkebunan)