SIAK, BGNNEWS.CO.ID - Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) Kabupaten Siak, Riau pernah dilirik untuk pembangunan pabrik baja.
Ia adalah PT Lestari Bhumi Hijau (LBH). Perusahaan ini menggandeng dua kontraktor asal China yaitu Baijing Shougang Internasional Enginnering Technology Co.LTD (BSIET), dan Metallurgical Corporation Of China 19 (MCC19).
Rencana ini mengemuka saat zoom meeting pada 17 Januari 2025 lalu antara PT LBH dengan PT KITB (BUMD Siak), yang juga disaksikan kedua kontraktor asal China.
Rapat ini juga disaksikan oleh pendiri PT LBH Gusti Muhammad Hatta.
Gusti merupakan Menteri Riset dan Teknologi Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelumnya Gusti juga pernah menjabat Menteri Lingkungan Hidup di era SBY.
Tak hanya Gusti, mantan Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi, FX Sutjastoto, serta mantan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Timotheus Lesmana Wanadjaja juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Bahkan pihak Group Sinar Mas juga ikut dalam pertemuan tersebut karena ingin membangun industri hilir baja.
Sementara yang hadir dari Pemkab Siak, waktu itu Wakil Bupati Siak, Husni Merza yang juga selaku Ketua Tim Percepatan KITB, dan Kepala Bappeda Siak, Budhi Yuwono selaku Sekretaris Percepatan KITB.
"Kontraktor asal China menyatakan siap berkolaborasi membangun pabrik baja di KITB. Targetnya setelah perayaan Imlek akan dilakukan penandatanganan Engineering-Procurement-Engineering (EPC)," kata Husni, waktu itu, Minggu (26/1/2025).
Husni mengatakan, pembangunan pabrik baja ini mesti berkolaborasi. Sebab nilai investasinya mencapai 1,2 Miliar Dolar AS (USD).
Dana tersebut bersumber dari pembiayaan investasi dari lembaga keuangan di Australia.
"Setelah penandatanganan EPC nanti, tim teknis kontraktor akan turun ke KITB melakukan survey. Dalam waktu dekat ini, PT LBH akan menyurati secara resmi Pemkab Siak untuk rencana pembangunan pabrik baja ini," pungkasnya. (ksi/katakabar.com)