Bahas Perkembangan Ekonomi, Dua Taipan Sawit Ikut Bertemu Presiden Prabowo

Ahad, 09 Maret 2025 | 17:58:03 WIB
Anthony Salim (Pemilik PT Salim Ivomas Pratama Tbk) dan Franky Oesman Widjaja (Chief Executive Officer di Sinar Mas Agribusiness & Food) yang bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan RI.

JAKARTA, BGNNEWS.CO.ID – Dari sejumlah pengusaha dan konglomerat yang dipanggil Presiden Prabowo di Istana Negara, ada dua diantaranya taipan sawit Indonesia. 

Merujuk data keterangan dari Protokol Kepresidenan, ada 11 pengusaha yang akan bertemu Presiden Prabowo antara lain Anthony Salim, Sugianto Kusuma atau Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky O. Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, Tomy Winata, Chairul Tanjung, Andi Syamsuddin Arsyad atau H. Isam, dan Hilmi Panigoro.

Dari 11 nama tersebut, terdapat 2 pengusaha sawit yang ikut bertemu Presiden yaitu Anthony Salim dan Franky Widjaja. Lalu seberapa besar bisnis sawit yang dimiliki kedua pengusaha berpengaruh ini?

Di sektor sawit, Anthony Salim memiliki dua perusahaan besar yang terdaftar di bursa Indonesia yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,55 triliun pada 2024, tumbuh 110% daripada tahun 2023 (year on year/yoy) Rp 736,42 miliar.

Emiten berkode SIMP ini memiliki lini usaha terintegrasi secara vertikal di Indonesia dari hulu sampai hilir sawit.

Produsen minyak goreng Bimoli dan margarin Palmia ini mengelola fasilitas penyulingan CPO dengan total kapasitas penyulingan CPO sebesar 1,7 juta ton per tahun. Fasilitas penyulingan berada di  lokasi strategis antara lain Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Selain itu, terdapat PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang mengelola lahan tertanam seluas 111.367 ha dan 12 pabrik sawit.

Pendapatan emiten berkode LSIP ini tumbuh 9% yoy menjadi Rp4,56 triliun yang ditopang kenaikan harga jual rata-rata produk sawit yang sebagian diimbangi oleh penurunan volume penjualan.

Laba bruto naik 73% yoy menjadi Rp1,99 triliun, laba usaha naik 104% yoy menjadi Rp1,55 triliun dan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 94% yoy menjadi Rp1,48 triliun. (bgn/sawitindonesia)

 

Terkini