PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Sebagai produk turunan dari industri kelapa sawit. Minyak merk MINYAKITA menjadi sorotan saat puasa ini melambungnya harga bahan pokok di beberapa daerah, termasuk harga minyak goreng ini. Akibatnya pemerintah memberikan perhatian khusus dan menyatakan siap memberikan sanksi kepada distributor yang terbukti nakal.
''Ada sanksinya. Kita peringatkan dulu. Kalau dia tetap melakukan itu kita cabut izin distributornya,'' ujar Menteri Perdagangan, Budi Santoso di Jakarta, hari ini.
Disampaikannya, MINYAKITA kalau dari sisi pasokan tidak ada masalah, kemudian dari sisi harga Kementerian Perdagangan (Kemendag, red) sudah mengatur kalau dari produsen ke distributor lini 1 harganya Rp13.500, kemudian dari distributor lini 1 ke distributor lini 2 harganya Rp14.000, distributor lini 2 ke pengecer Rp14.500, sehingga harga MINYAKITA di konsumen itu Rp15.700.
''Memang kenapa kemudian harga mahal? Yang paling utama sebenarnya karena distribusi. Kami sudah menemukan beberapa temuan di lapangan, ini distributor lini 2 ketika menjual kepada pengecer itu ada yang nakal dengan membuat harus membeli minimal sekian. Misalnya distributor lini 2 menjual minimal harus 50 dus atau 100 dus MINYAKITA yang itu tidak mampu dibeli oleh pengecer. Dengan demikian, hanya pengecer bermodal besar yang bisa membeli MINYAKITA ke distributor lini 2,'' jelas Budi.
Budi juga mengaku telah bertemu dengan produsen minyak untuk dapat memasok MINYAKITA dua kali lipat lebih besar kepada pengecer untuk memastikan kelancaran distribusi pada masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2024 Tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat, distributor lini 1 yang selanjutnya disebut D1 adalah pelaku usaha distribusi yang memiliki nomor induk berusaha dengan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia 46315 yang memperoleh minyak goreng rakyat dari produsen minyak goreng, dan terdaftar pada Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) serta melakukan distribusi minyak goreng rakyat kepada distributor lini 2 dan/atau Pengecer. (bgn/sawitnews)