Wow, Semua Turunan Sawit Bisa jadi Cuan

Rabu, 05 Maret 2025 | 08:05:08 WIB
Sawit hasil panen petani. (foto istimewa)

YOGYAKARTA, BGNNEWS.CO.ID - Mantap. Kurang lebih 26 produk turunan sawit hasil penelitian dan pengembangan dari civitas akademika Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta dapat diproduksi skala UMKM.

Produk tersebut antara lain: handsanitizer, sunscreen, biopelet, bioplastik, edible film pembungkus mie instan dan wraping, biopot untuk wadah semai, tinta organik, bahan material, dan produk lainnya yang seluruhnya terbuat dari bahan dasar kelapa sawit.

Hal ini mengemuka pada kegiatan Workshop dan Fieldtrip UMKM Sawit bertajuk 'Pemberdayaan UMKM Guna Mendukung Pemanfaatan Produk Turunan Kelapa Sawit' yang diselenggarakan Politeknik LPP Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di Ballroom Borobudur Yogyakarta, kemarin.

Kegiatan ini menghadirkan 100 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pelaku UMKM, akademisi, hingga mahasiswa dari Politeknik LPP Yogyakarta, Institut Pertanian Stiper (Instiper), dan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY).

Peneliti Politeknik LPP Yogyakarta, Lestari Hertalesi Saputri mengenalkan salah satu inovasi yaitu reusable wrap (pembungkus serbaguna yang bisa dipakai berulang) dengan memanfaatkan limbah tekstil dan minyak goreng, yang dapat menjadi solusi alternatif pengganti plastik sekali pakai.

''Bahan baku pembuatan reusable wrap diantaranya yaitu kain katun 100%, lilin lebah, getah pinus, minyak goreng, dan esensial oil (opsional),'' kata  Lestari.

Pada kegiatan ini, seluruh peserta UMKM, mahasiswa maupun umum, diberi kesempatan untuk melakukan praktik pembuatannya. Lestari menjelaskan tips & tricks dalam pembuatan dan penggunaan reusable wrap antara lain jangan gunakan reusable wrap pada suhu tinggi karena dapat melelehkan lilin. Reusable wrap dapat dibersihkan dengan air dingin dan sabun lunak, sebelum kembali digunakan.

Acara pembukaan Workshop dihadiri oleh Direktur Utama BPDP yang diwakili Kepala Divisi UKMK BPDP, Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil Ditjen Perbendaharaan DIY, Kepala Seksi Bank KPPN Yogyakarta, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM DIY, dan Wakil Direktur II Politeknik LPP Yogyakarta.

Wakil Direktur II Politeknik LPP Yogyakarta, Galuh Banowati menyampaikan, kegiatan workshop dilakukan sebagai bentuk penerapan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Pihaknya berupaya untuk menggandeng para pelaku UMKM dalam penyebaran edukasi untuk mengembangan produk turunan kelapa sawit.

Lebih lanjut dia mengatakan di DIY tidak ada budidaya tanaman sawit, oleh karena itu produk turunan yang ditekankan dan disampaikan kepada UMKM, untuk memperkuat pemahamanan bahwa produk turunan kelapa sawit potensinya banyak.

Kepala Divisi UKMK BPDP mewakili Direktur Utama BPDP, Helmi Muhansah menyampaikan BPDP punya divisi kemitraan, salah satu tugasnya mengkampanyekan kebaikan dari sawit. Dari sisi UMKM ia sebut kelapa sawit punya banyak manfaat, untuk kerajinan hingga pangan.

Helmi mengatakan BPDP siap berkolaborasi untuk upgrade pengetahuan terkait sawit. Menurutnya produk sawit banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya barang-barang yang didisplay di toko ritel sekitar 78% nya memiliki kandungan sawit mulai dari produk pembersih hingga makanan.  

Menurutnya serapan sawit di dalam negeri paling banyak untuk minyak goreng dan biodiesel. Sekarang produk ekspor sawit juga semakin hilir tidak hanya dalam bentuk crude palm oil. Produk yang semakin hilir juga mendapatkan insentif pungutan ekspornya semakin kecil.  

Komitmen Pemberdayaan UMKM

Workshop ini menjadi salah satu bentuk nyata implementasi program penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Politeknik LPP Yogyakarta. Kolaborasi dengan BPDP dalam kegiatan ini menegaskan komitmen bersama untuk memajukan sektor UMKM melalui inovasi berbasis kelapa sawit.

Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para peserta tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga mampu mengembangkan produk bernilai ekonomis tinggi dengan memanfaatkan bahan baku sawit, serta berkontribusi dalam membangun ekosistem bisnis yang lebih inovatif dan berkelanjutan. (bgn/bpdp)

Terkini