Optimalkan Penerapan PLTS di Desa Hang Tuah

Rabu, 12 Februari 2025 | 10:52:51 WIB
Mahasiswa Sobat Bumi Universitas Islam Riau (UIR) yang merupakan sebagai penerima Beasiswa Pertamina Foundation. (Foto istimewa)

PEKANBARU, BGNNEWS.CO.ID - Mahasiswa Sobat Bumi Universitas Islam Riau (UIR) yang merupakan sebagai penerima Beasiswa Pertamina Foundation memperkenalkan dan menerapkan energi baru listrik dengan kapasitas instalasi sebesar 3500 KwH, 

Ketua Organisasi Sobat Bumi (Sobi),

Fajrio Dwi Rahmalan menjelaskan, bahwa mereka sekarang terlibat aktif dalam kegiatan pemasangan dan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Hang Tuah, Perhentian Raja, Kabupaten Kampar.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian energi desa serta mendukung perekonomian lokal melalui pemanfaatan energi surya.

''Program ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional, sekaligus memberdayakan masyarakat Desa Hang Tuah. Kami berharap, dengan adanya PLTS ini, desa tidak hanya mendapatkan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan, tetapi juga dapat mengurangi biaya operasional dalam produksi berbagai produk olahan seperti nuget lele, kerupuk lele, abon lele, dan bakso lele,'' ujarnya, hari ini.

Fajrio menambahkan, bahwa Desa Hang Tuah, yang dikenal kaya akan potensi energi surya, memiliki keunggulan untuk mengintegrasikan teknologi ini dengan kearifan lokal.

''Kami sangat yakin bahwa energi terbarukan bisa mendukung kegiatan ekonomi lokal di desa ini, terutama di sektor peternakan lele yang sangat berkembang di sini,'' tambahnya.

Selain itu, Fajrio juga berbicara tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam program ini. Tak hanya teknologi PLTS, kegiatan ini juga dilengkapi dengan aksi penghijauan berupa penanaman 100 bibit pohon trambesi.

 ''Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga keseimbangan alam dan memperbaiki kualitas udara di desa. Kami ingin memastikan bahwa energi yang kita gunakan tidak hanya menguntungkan ekonomi, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan,'' ungkap Fajrio.

Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Pertamina sebagai inisiator dan penyedia dukungan teknis serta finansial, hingga mahasiswa penerima beasiswa Sobat Bumi (Sobi) yang aktif terlibat dalam instalasi, sosialisasi, dan pendampingan penerapan teknologi PLTS. 

''Kerjasama lintas sektor ini adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan program ini. Kami tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis, tetapi juga pengalaman dalam bekerja sama dengan masyarakat dan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama,'' tutur Fajrio.

Program ini dimulai pada awal tahun 2024 yang berlangsung, Sabtu (28/12/2024) dan direncanakan untuk berlanjut hingga tahun 2025. Iya berharap bahwa keberhasilan program ini tidak hanya dapat dirasakan oleh Desa Hang Tuah, tetapi juga menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi energi terbarukan.

Pesan Fajrio, pentingnya kolaborasi antar berbagai sektor untuk mencapai tujuan bersama dengan mengoptimalkan potensi energi terbarukan dan menerapkan solusi ramah lingkungan demi menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. 

''Melalui inovasi dan kerja sama yang solid, perubahan positif bisa dimulai dari tingkat lokal dan berdampak pada skala yang lebih luas, bahkan global. Ini adalah langkah kecil yang kami harapkan dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang dan desa lain.'' tutupnya. 

Dengan semangat yang tinggi, Fajrio berharap bahwa program Desa Energi Berdikari melalui penerapan PLTS ini dapat menjadi bukti nyata bahwa perubahan positif  dapat dimulai dari Langkah kecil bisa membawa perubahan yang berdampak besar.(ndi/bgn)

Terkini

DPRD Riau Tagih Janji Pemprov Ajukan KUA PPAS APBD Perubahan

Selasa, 09 September 2025 | 19:23:43 WIB

Sekda : ASN Dituntut Punya Standar Kinerja Tinggi

Selasa, 09 September 2025 | 19:09:07 WIB

Program Rohil Cerdas, Guru MDA dan TPQ Diberi Dana Insentif

Selasa, 09 September 2025 | 16:52:48 WIB