Soal Kemunculan Tiga Ekor Harimau di Area Kebun Sawit

Tim BBKSDA Riau tak Temukan Tanda Keberadaan Harimau

Tim BBKSDA Riau tak Temukan Tanda Keberadaan Harimau
Tim dari BBKSDA bersama pihak kepolisian saat berada kebun sawit milik mitra PT Flora Wahana Tirta pada koordinat 0.128321, 101.324350, lokasi yang kata warga munculnya harimau, Sabtu (4/10). (foto humas BBKSDA untuk bgnnews)

Kampar, BGNNEWS.CO.ID - Tiga ekor harimau muncul dan meneror warga di Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang mendapat laporan kemunculan harimau tersebut langsung bergerak cepat dengan menurunkan tim ke lapangan.

''Tim gabungan langsung diterjunkan ke lokasi guna melakukan pengecekan dan memastikan kebenaran informasi tersebut. Kemudian BBKSDA Riau juga melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi konflik antara binatang buas tersebut dengan warga,'' kata Kepala BBKSDA Riau, Supartono yang dihubungi bgnnews.co.id, Minggu (5/10/2025).

Adapun tim gabungan ini terdiri dari petugas BBKSDA bersama aparat kepolisian dan pemerintah desa. Setibanya di lokasi, mereka mewawancarai tiga warga pelapor bernama Hendri Gule, Rito Widodo, dan Andri Miko, yang mengaku melihat tiga ekor harimau pada 28 September 2025 sekitar pukul 18.00 WIB. 

Dari keterangan warga, harimau tersebut di antaranya satu ekor berukuran dewasa dan dua lainnya masih anakan. Namun, karena ketakutan, warga tidak sempat mendokumentasikan penampakan tersebut.

Usai melakukan pemeriksaan di area kejadian, hasilnya tim tidak menemukan tanda-tanda keberadaan harimau seperti jejak, cakaran, atau kotoran. Meski demikian, tim tetap melakukan identifikasi awal dan mengambil langkah antisipatif guna menghindari potensi konflik antara manusia dan satwa liar.

“Lokasi yang dilaporkan merupakan area kebun sawit tanpa tegakan hutan, jadi kemungkinan besar harimau hanya melintas. Namun kami tetap melakukan pemantauan dan edukasi kepada warga agar lebih waspada,” ujar Supartono.

Selain itu, tim BBKSDA di lokasi juga memberikan sosialisasi dan imbauan kepada pihak perusahaan serta masyarakat sekitar. Di antaranya agar tidak beraktivitas sendirian di kebun, terutama setelah pukul 17.00 WIB dan sebelum pukul 07.00 WIB, serta memasang papan peringatan di lokasi yang dilaporkan. 

Langkah lainnya adalah meminta pemerintah Desa Penghidupan untuk terus berkoordinasi dengan BBKSDA dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan keresahan.

Dijelaskan, penanganan ini dilakukan menindaklanjuti laporan dari Kapolsek Kampar Kiri Tengah, dimana polisi menerima informasi warga terkait perjumpaan dengan satwa yang diduga harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di area kebun sawit milik mitra PT Flora Wahana Tirta pada koordinat 0.128321, 101.324350. Dimana, lokasi ini berjarak sekitar 45 kilometer dari kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling. (jdi/bgnnews)

Berita Lainnya

Index