Prabowo: Energi Indonesia Harus Berdiri d Kaki Sendiri, Kelapa Sawit Kuncinya

Ahad, 07 Desember 2025 | 08:05:31 WIB
Prabowo dihadapan kader Partai Golkar resmi mantapkan B50–B60 untuk putus ketergantungan BBM Impor.

Jakarta, BGNNEWS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menegaskan masa depan energi Indonesia harus berdiri di kaki sendiri dan kelapa sawit adalah kuncinya.

''Indonesia tak boleh lagi hidup dengan “napas bantuan” dari energi impor,'' kata Prabowo di hadapan ribuan kader Golkar saat peringatan HUT ke-61 di Istora Senayan, Prabowo, Sabtu (6/12/2025).

Dalam pidato berdurasi sekitar satu jam itu, Prabowo menyebut situasi geopolitik global saat ini sedang bergerak liar dan tak lagi bisa diprediksi. 

Konflik di Eropa, ketegangan berkepanjangan di Laut Merah, sampai potensi tertutupnya jalur vital seperti Selat Hormuz, semuanya membuat pasokan minyak dunia berada di ujung tanduk.

Karena itu, Prabowo menilai Indonesia tidak boleh terus hidup dari impor. Risiko terburuknya jelas: saat perang meluas dan rantai pasok global macet, Indonesia bisa tidak mampu membeli BBM, bahkan tak bisa mengimpor meski punya uang.

Di titik inilah Prabowo menyebut sawit sebagai “mesin pertahanan energi”. Indonesia punya anugerah yang jarang dimiliki negara lain yaitu bahan baku biofuel dalam jumlah besar. “Kita punya teknologi. Sawit bisa jadi BBM, bisa jadi solar, bahkan bensin,” ujarnya.

Prabowo memastikan pemerintah mempercepat pengembangan B50 dan B60 sebagai pilar baru ketahanan energi nasional. 

Teknologi sudah siap, bahan baku tersedia melimpah, dan industri sawit dalam negeri mampu memasok kebutuhan besar. Baginya, percepatan biofuel bukan proyek biasa, melainkan strategi negara agar masa depan energi tidak ditentukan pihak luar.

Pengalaman bencana banjir dan longsor di Sumatera ikut menjadi alarm. Saat jembatan putus dan akses darat terhenti, distribusi BBM harus dilakukan lewat udara dan laut. 

“Bencana itu ujian. Kita harus siap menghadapi situasi lebih sulit lagi,” kata Prabowo.

Semua itu menguatkan satu pesan yaitu Indonesia butuh bahan bakar yang bisa diproduksi sendiri. Dengan B50–B60, Prabowo ingin memastikan Indonesia tidak tumbang saat dunia limbung, dan ketergantungan pada BBM impor benar-benar berakhir. (jdi/els)

Terkini