Cegah Kekerasan di Sekolah, Mahasiswa KKN-MAS Gelar Sosialisasi Stop Bullying di SDN 01 Buantan Lestari

Kamis, 11 September 2025 | 17:50:14 WIB
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN-MAS) kelompok 30 bersama murid SDN 01 Buantan. (foto bgnnews/antonius).

Siak, BGNNEWS.CO.ID - Mencegah terjadinya kekerasan disekolah menjadi salah satu program mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN-MAS) kelompok 30.

Seperti sosialisasi stop bullying di SDN 01 Buantan Lestari, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata pengabdian mahasiswa di bidang pendidikan dan perlindungan anak sejak dini.

Lony salah satu pemateri dari KKN-MAS pada BGNNEWS.CO.ID,  Kamis (11/9/2025) menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya perundungan. Materi diberikan dengan cara yang sederhana dan interaktif, agar mudah dipahami oleh siswa kelas 1 hingga kelas 6. Guru-guru pun ikut mendampingi, sehingga tercipta suasana edukatif yang menyenangkan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga menjelaskan berbagai bentuk bullying, mulai dari verbal, fisik, hingga cyberbullying. Dampak negatif bullying juga dipaparkan, seperti menurunnya kepercayaan diri, terhambatnya prestasi belajar, dan gangguan psikologis. Pesan utama adalah pentingnya sikap saling menghargai dan peduli terhadap sesama.

Metode penyampaian dibuat bervariasi. Mahasiswa memutar video edukatif singkat, mengajak siswa bermain peran, dan mengadakan diskusi ringan. Siswa diajak menceritakan pengalaman mereka sehari-hari, sehingga pesan yang disampaikan lebih relevan dengan kehidupan nyata.

''Kami ingin menanamkan sejak dini nilai empati dan saling menghargai. Anak-anak harus tahu bahwa bullying tidak boleh ditoleransi, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah,'' jelasnya.

Kepala SDN 01 Buantan Lestari, Sumarni SPd menyampaikan apresiasinya. ''Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Edukasi tentang bullying sangat penting untuk membentuk karakter siswa agar menjadi generasi yang berakhlak mulia,'' ujarnya.

Para murid tampak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa. Beberapa siswa bahkan berani menceritakan pengalaman pribadi mereka ketika menghadapi ejekan atau perlakuan yang tidak menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi memberikan ruang aman bagi mereka untuk berbicara.

Selain memberikan pengetahuan, mahasiswa juga mengajarkan strategi menghadapi bullying, seperti berani mengatakan tidak, melaporkan kepada guru, dan saling mendukung teman yang menjadi korban. Pesan ini ditutup dengan yel-yel bersama: “Katakan tidak pada bullying!”

Ketua kelompok KKN-MAS 30, Fadil, menjelaskan, bahwa sosialisasi ini sejalan dengan misi KKN, yaitu mendukung pembangunan karakter generasi muda.

''Kami ingin meninggalkan warisan positif di desa ini, bukan hanya kegiatan sesaat. Harapan kami, nilai anti-bullying dapat terus dijaga oleh sekolah dan masyarakat,'' ungkapnya.

Menurut Fadil, KKN bukan hanya tentang menjalankan program kerja, tetapi juga menjalin kedekatan dengan masyarakat. Melalui kegiatan seperti sosialisasi ini, mahasiswa belajar langsung bagaimana menghadirkan solusi praktis bagi masalah sehari-hari di lingkungan desa.

Pihak sekolah berencana menindaklanjuti kegiatan ini dengan membuat papan informasi tentang anti-bullying dan menyisipkan materi karakter di jam pelajaran. Guru juga diharapkan semakin peka dalam mendeteksi adanya perundungan di lingkungan sekolah.

Warga desa yang turut hadir menilai kegiatan ini sangat bermanfaat. Orang tua merasa lebih tenang karena anak-anak mendapat bekal untuk menghadapi pergaulan yang terkadang keras. Sosialisasi juga membantu orang tua menyadari pentingnya mendidik anak dengan penuh kasih sayang.

KKN-MAS kelompok 30 menyampaikan terima kasih kepada panitia pusat dan lokal KKN-MAS 2025, Konsorsium LPPM-PTMA, serta Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang telah memberikan dukungan penuh. Dengan kerjasama semua pihak, kegiatan berjalan sukses dan lancar.

Kegiatan sosialisasi stop bullying ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dapat memberi kontribusi penting bagi pendidikan karakter generasi muda. Partisipasi aktif siswa, guru, dan masyarakat menunjukkan bahwa membangun lingkungan sekolah yang aman dan ramah anak adalah tanggung jawab bersama. (ton)

Terkini