Pendapatan Negara Periode Januari-April 2025 dari Kakao Capai Rp 68,8 Miliar

Selasa, 24 Juni 2025 | 16:56:08 WIB
Selain industri sawit, Kakao juga meningkatkan pendapatan negara. (foto istimewa)

Jakarta, BGNNEWS CO.ID - Kekayaan Indonesia bukan hanya tambang, tapi juga hasil alam dari pertanian dan perkebunan. Hasil pertanian dan perkebunan ini pun jadi andalan ekspor Indonesia seperti sawit.

Untuk harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) masih tinggi selama Januari-April tahun ini. Pemerintah pun masih panen dari pendapatan Bea Keluar (BK).

Data Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan BK dari ekspor produk sawit pada Januari-April 2025 menembus Rp 9,38 triliun. Nilai tersebut melesat 767,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lonjakan BK dipengaruhi oleh tingginya harga sawit. Merujuk data Kementerian Perdagangan, harga acuan CPO April naik US$ 7,03 per ton menjadi US$ 961,54 per ton.

Kenaikan pendapatan ini tentu menjadi kabar gembira bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani karena bisa menjadi penambah penerimaan negara.

Tingginya harga kakao juga meningkatkan pendapatan negara sebesar 171,6% pada Januari-April 2025. Penerimaan BK dari kakao mencapai Rp 68,8 miliar.

Sebaliknya, penerimaan negara dari mineral jeblok. Hingga April 2025, negara hanya menerima setoran BK sebesar Rp 1,82 triliun dari mineral. Jumlah tersebut anjlok 60,4%. (jdi/cnbc)

 

 

Terkini