Disbun Riau Anggarkan Rp1,2 Triliun untuk Industri Sawit Berkelanjutan

Kamis, 22 Mei 2025 | 19:50:09 WIB
Perkebunan sawit. (Foto istimewa)

Riau, BGNNEWS.CO.ID - Pemerintah Provinsi Riau telah menunjukkan komitmen untuk membangun industri sawit berkelanjutan. Hal ini dibuktikan, sejak tahun 2017 hingga sampai 2024 telah menganggarkan dana sekitar Rp1,2 triliun untuk berbagai program pengembangan sektor perkebunan. 

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi dalam Acara Andalas Forum V di SKA Co Ex Pekanbaru, Kamis (22/5/2025). Selain itu, program beasiswa untuk anak-anak pekerja perkebunan juga telah diberikan kepada 1.790 siswa dalam periode yang sama, menunjukkan perhatian terhadap aspek sosial pembangunan.

''Pembangunan sektor kelapa sawit di Riau harus berkelanjutan dari segi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Kami berkomitmen untuk mewujudkan industri yang kuat namun tetap bertanggung jawab,'' pungkas Syahrial.

Seperti diketahui, Provinsi Riau juga membuktikan dominasinya sebagai produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan pencapaian produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 9,22 juta ton pada tahun 2023, meningkat dari 8,74 juta ton di tahun sebelumnya.

Syahrial Abdi menyampaikan, bahwa Riau menguasai 20,76% dari total luas perkebunan kelapa sawit nasional dengan lahan seluas 3,38 juta hektare.

"Kontribusi sektor kelapa sawit terhadap perekonomian Riau sangat signifikan, dengan sekitar 3,45 juta jiwa bergantung pada sektor ini," katanya.

Data menunjukkan bahwa dari total luas perkebunan kelapa sawit di Riau, 50% merupakan perkebunan rakyat, 47% perkebunan besar swasta, dan 3% perkebunan besar nasional (BUMN). Komposisi ini mencerminkan partisipasi yang merata antara masyarakat dan sektor swasta dalam pengembangan industri kelapa sawit.

Meski menunjukkan tren positif, Syahrial mengakui bahwa produktivitas kelapa sawit di Riau masih perlu ditingkatkan. Saat ini, produktivitas rata-rata berkisar 14-18 ton TBS (Tandan Buah Segar) per hektare per tahun, jauh di bawah potensi nasional yang mencapai 36 ton TBS per hektare per tahun. 

"Ini menjadi fokus utama kami untuk meningkatkan produktivitas melalui berbagai program pembinaan dan modernisasi," tegas Syahrial.

Untuk mendukung pertumbuhan sektor ini, pemerintah Riau juga menargetkan realisasi peningkatan fasilitas FPKM (Fasilitas Pengolahan Kelapa Sawit Mandiri) hingga 20 persen. (Ade)

Terkini