PEKANBARU,BGNNEWS.CO.ID - Sekitar sepuluh mahasiswa pecinta alam Universitas Muhammadiyah Riau (Mapala Umri) mengungkap teknik-teknik krusial restorasi lahan gambut melalui ekspedisi ilmiah di Desa Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak pada tanggal 22 hingga 24 Februari.
Rivo, pembimbing ekspedisi dari Mapala Umri mengungkapkan, bahwa melalui observasi langsung, tim berhasil memahami kompleksitas proses pemulihan ekosistem gambut.
''Dari hasil observasi, kami mendapatkan pengetahuan mendalam tentang tiga pilar utama restorasi gambut Rewetting, Revegetasi, dan Revitalisasi yang selama ini hanya kami pelajari secara teoretis," ujarnya kepada bgnnews.co.id, Kamis (26/2/2025).
Selama berada di lapangan, tim juga berhasil mengidentifikasi beragam biodiversitas yang menjadi indikator kesehatan ekosistem gambut serta menganalisis berbagai karakteristik unik dari tanah gambut yang ada di kawasan tersebut.
''Pertemuan dengan para ahli di lokasi membuka mata kami tentang banyak fenomena yang belum kami pahami sebelumnya.Ada momen-momen ketika kami menyadari bahwa ekosistem gambut jauh lebih kompleks dan berharga dari yang kami bayangkan," tambah Rivo.
Keramahan masyarakat Desa Sungai Rawa menjadi faktor pendukung keberhasilan ekspedisi ini. Penerimaan hangat warga setempat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para mahasiswa untuk mengeksplorasi dan belajar tanpa hambatan.
Melihat hasil positif dari kegiatan ini, Rivo berharap kolaborasi antara Mapala Umri dan Desa Sungai Rawa dapat berlanjut ke tingkat yang lebih luas, baik dalam aspek akademis maupun pengembangan masyarakat berbasis konservasi.
Ekspedisi ini merupakan langkah konkret dalam upaya pelibatan generasi muda untuk memahami dan berkontribusi pada pelestarian ekosistem gambut di Riau yang memiliki peran vital dalam mitigasi perubahan iklim dan penyeimbang ekologi regional. (ade/bgn)